Posts

Showing posts from 2017

Meanwhile..

Hari ini setelah sekian tahun menikah dan sekian hari pakai headscarf asal2an, suami saya mendadak bilang 'you look beautiful today' (Ini amat sangat jarang terjadi, percayalah. Dia tidak enteng pujian, saya alhamdulillah juga tidak mupeng dipuja-puji.) Hari ini saya dan Noah Dmitri Budiman menemukan kesamaan baru; sama2 hobi main kata bikin pantun. Jadi seru krn kosa kata Bhs Indonesia Noah tidak sebanyak Bhs Inggris. Hari ini Nahla Jasmine Budiman pamer dance utk acara graduation-nya tgl 2 Juni nanti. Masya Allah sebentar lagi si cantik sudah kelas 1 SD. Hari ini Jacob Averroes Budiman menemukan kata baru 'siri awan' (maksudnya sariawan) dan bangga bibirnya sakit. He is weird that way. Meanwhile... Hari ini seorang istri menangis karena terpisah dari suaminya. Sepulang rumah ia harus kembali menjadi sunber kekuatan anak2nya. Hari ini tiga orang anak tidak bisa berjumpa dengan ayah mereka untuk saling bercerita tentang hari mereka. Hanya bisa bertemu dalam

Going Under Cover

To my nearest and dearest, Today I went to work wearing my hijab. Just as last Friday, today was also a learning experience for me. There are still so many matters I need to sort out before I can finally say that I have fully committed myself to going under the cover of hijab everyday. I still have my struggle as well as concerns; albeit the joy of knowing that I am doing what is right. It is so much for me to process only in such short time. I got so many positive reactions from people I met today and I truly appreciate it; however, praise from others is not what I am after. I fear it will in fact stray me away from the real purpose of covering up, that is to be consistently modest. What my husband said actually summed up a large chunk of what I felt the whole day. He said 'You look like someone I have never met before. You look completely different, and yet you are the same. It has nothing to do with beauty, you just look different. Like I am talking to you right now but you

Covering Up

After few weeks of contemplation and discussion with very few people I trust about this matter, last night I finally put on a hijab for the first time ever. Please understand that I meant it to be a trial experience for me. I know very well how impulsive I can be sometimes and how it often landed me in hot water; making unwise decisions without knowing enough. So for something as important as putting on hijab, I wanted to be able to make a sane and wise personal decision so only myself would be held accountable for it. So, please do not expect me to start wearing hijab daily. I don't want to do it for other people, I want to do it for me. That, I believe, would allow the whole experience to be more meaningful. So right now I just want to write about the short experience of covering up for the very first time. I will skip the part where I spent nearly 30 minutes trying on different ways to wrap the pashmina around my head, trying on different styles and ways of wrapping to find t

Sirkel Op Laip

Percaya deh kami gak gagal move on. Ahok Djarot kalah, ya udah gapapa. Saya sih yakin bener Allah punya rencana lebih baik untuk semua. Iye, semuanye.. Termasuk Anda, saya, Ahok dan Djarot sendiri, dan terutama untuk Indonesia. Kami juga bukan sore losers yang ngambek jagoannye kalah. Karena bentuk bumi kami bulat, jd paham betul menang-kalah, naik-turun dan jatuh-bangun adalah siklus alami kehidupan. Namanya sirkel op laip... Coba gugel translet sendiri artinye apaan.. Tp jangan salah paham lagi, oh my god jd oh god my. Kami juga paham kok, seberapa pun uang yang kami pakai untuk beli rangkaian bunga untuk Ahok-Djarot sangat mungkin bisa dipakai untuk keperluan lain. Betul banget bisa untuk diberikan ke anak2 yatim piatu. Ya sama lah dana pembiayaan demo berseri juga harusnya bisa dialirkan ke anak2 yatim piatu. Coba dipake buat beli Sari Roti bisa habis berapa kontener ituuuu??? Jadi intinya apa? Intinya buat saya nih yeeee... Ya udah keleeeuuusss itu duit juga duit gue. Mau gue p

You are your worst enemy. You are also your best friend.

November 2015 waktu mau ikut Race pertama kali, rasanya gak ada beban. Yang penting selesai sampe finish dapet medali trus hepi. Gak kepikiran pace sama sekali. Since then, I worked hard to improve performance. In every race selalu berusaha dpt PB personal best maupun poto banyak. Mulai deh kepikiran perbaiki pace biar makin hari makin cakep catatan waktunya. Akhirnya confident enough to sign up for 10K, which I did just fine. Again since itu race 10K pertama, gak ada beban mikirin catatan waktu. Yang penting girang dan again race bling. Udah berencana tahun 2017 akan jadi waktu koleksi medali 10K dan gak lagi cuma main di 5K. Apa daya di awal tahun 2017 saya didera sakit bertubi-tubi. Yang paling parah adalah asma+sinus di pertengahan bulan Maret dan gejala tifus di bulan April. Gejala tifus yang ini gak main2 karena ini kali kedua saya terserang gejala tifus dalam kurun kurang dari setahun. Jadi harus istirahat total sebelum jadi tifus beneran. Ya sudah lah saya harus nurut sama b

Let's Get Personal

Melihat lini masa dan berita di dunia socmed yang beredar beberapa hari ini, saya lihat hampir semua orang sedang melakukan hal yang hampir sama; baik pendukung Basuki-Djarot maupun Anies-Sandi sedang mencari cara terbaik untuk mendulang suara terbanyak di Putaran Dua 19 April 2017 nanti. Bila sebelum Putaran Satu, semua orang mendadak jadi ahli tafsir kitab; maka menjelang Putaran Dua semua orang mendadak jadi strategist alias ahli strategi. Semua orang mendadak punya ide brilian bagaimana memenangkan Putaran Dua nanti. Some suggestions are quite authentic and brilliant, while few others can be pretty laughable.  For example, ada ‘Ahoker’ yang langsung mencanangkan gerakan ‘anti-bully AHY’; katanya biar pendukungnya lihat betapa santunnya Ahokers sehingga di Putaran Dua nanti mereka akan milih Ahok. Memangnya Anda pikir para pendukung AHY-Silvy begitu naïve? Dikasih senyum dan AHY dipuji bersikap ksatria lantas tiba-tiba para pendukungnya langsung coblos Nomer Dua? Ada ya

Menjelang Putaran Dua

Saya mau mencoba melihat mslh Pilgub DKI kali ini dari sudut pandang yang berbeda. Honestly I am taking a risk writing this; karena saya akan bicara ttg politik dan agama sementara pengetahuan saya tentang kedua topik ini tidak lebih tinggi bahkan mungkin lebih rendah daripada rata2 yang membaca. Tapi saya menulis ini dgn mempertimbangkan posisi saya sbg bagian dari masyarakat Indonesia yang plural dan dengan semangat kebhinekaan. Bukan rahasia lagi siapa yang saya dukung dan pilih untuk jadi Gubernur DkI; saya ada bersama Basuki-Djarot (BaDja) sejak awal. Saya bisa ungkapkan banyak alasan atas pilihan saya tersebut tetapi this isn't about that anymore. This is about what I think BaDja bisa lakukan untuk memastikan Putaran 2 ada di tangan. Saya kenal dekat dengan banyak relawan BaDja; bahkan tergabung di salah satu group relawan BaDja. Demi mendongkrak suara di Putaran 2 nanti, para relawan sepakat untuk menghindari topik agama di mana saat ini Pak Basuki tengah terlilit m